Skip to next element

Penghentian Pengiriman Berikutnya :

0

0

D

:

0

0

H

:

0

0

M

:

0

0

S

Pilih Keranjang Anda Hari Ini

Cara Menyimpan Air untuk Kesiapsiagaan Darurat

Daftar Isi

  1. Pengantar
  2. Pentingnya Penyimpanan Air
  3. Berapa Banyak Air yang Harus Anda Simpan?
  4. Persediaan yang Diperlukan Sebelum Darurat
  5. Memilih Wadah yang Tepat
  6. Menyiapkan Air untuk Penyimpanan
  7. Kondisi Penyimpanan
  8. Menggunakan Air yang Disimpan
  9. Setelah Darurat: Mengakses Sumber Air
  10. Metode Disinfeksi
  11. Kesimpulan
  12. FAQ

Pengantar

Bayangkan terjebak dalam bencana alam—badai, gempa bumi, atau banjir—di mana akses ke air minum yang bersih tiba-tiba terputus. Menurut CDC, seseorang hanya dapat bertahan sekitar tiga hari tanpa air, menjadikannya salah satu pasokan paling penting yang harus disiapkan dalam keadaan darurat. Kenyataannya, banyak dari kita yang tidak siap untuk skenario seperti itu. Tulisan ini bertujuan untuk memberi Anda pengetahuan penting tentang cara menyimpan air untuk keadaan darurat dengan efektif, memastikan Anda dan orang-orang terkasih tetap terhidrasi dan aman selama masa-masa sulit.

Penyimpanan air tidak sekadar mengisi botol dan menyimpannya; ini memerlukan pertimbangan cermat terhadap berbagai faktor termasuk pemilihan wadah, kualitas air, lokasi, dan strategi penggantian. Dalam panduan komprehensif ini, kita akan membahas praktik terbaik untuk menyimpan air, berbagai jenis wadah yang tersedia, cara merawat dan mendisinfeksi air, dan cara memelihara pasokan air Anda seiring waktu.

Di akhir tulisan ini, Anda akan memahami strategi terbaik untuk menciptakan pasokan air darurat yang dapat diandalkan yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Mari kita mulai!

Pentingnya Penyimpanan Air

Ketika berbicara tentang kesiapan darurat, air adalah fondasi kehidupan. Berikut adalah alasan utama mengapa:

  1. Kebutuhan Dasar untuk Bertahan Hidup: Air adalah kunci untuk kehidupan. Rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar 1 galon air per hari untuk hidrasi, memasak, dan sanitasi. Dalam keadaan darurat, kebutuhan ini dapat meningkat tergantung pada iklim dan tingkat aktivitas fisik.

  2. Risiko Kesehatan: Setelah keadaan darurat, kontaminasi air menjadi risiko yang signifikan. Memiliki pasokan air bersih yang sudah disimpan dapat mencegah penyakit dan memastikan bahwa Anda memiliki cukup untuk kebersihan dan memasak.

  3. Ketidakpastian: Keadaan darurat dapat mengganggu infrastruktur lokal, menyulitkan akses ke air bersih. Bersikap proaktif memastikan bahwa Anda tidak mendapati diri Anda kebingungan mencari sumber daya ketika setiap detik berharga.

Untuk mempersiapkan diri secara efektif untuk keadaan darurat, sangat penting untuk menetapkan rencana penyimpanan air yang memenuhi kebutuhan rumah tangga Anda.

Berapa Banyak Air yang Harus Anda Simpan?

Jumlah air yang harus Anda simpan sangat tergantung pada jumlah orang di rumah tangga Anda dan kebutuhan spesifik. Berikut adalah beberapa pedoman umum:

  • 1 Galon per Orang per Hari: Sebagai standar, disarankan untuk menyimpan setidaknya 1 galon air per orang per hari. Ini termasuk air untuk minum, memasak, dan kebersihan dasar.

  • Minimum 3 Hari: Untuk keadaan darurat jangka pendek, usahakan agar minimum 3 galon per orang (3 hari pasokan air). Namun, CDC menyarankan untuk mempersiapkan pasokan 2 minggu untuk setiap anggota rumah tangga Anda, termasuk hewan peliharaan.

  • Pertimbangkan Kebutuhan Khusus: Jika Anda atau seseorang di rumah tangga Anda memiliki kebutuhan khusus, seperti sedang hamil atau memerlukan tambahan hidrasi karena masalah kesehatan, pertimbangkan untuk meningkatkan penyimpanan air Anda.

  • Hewan Peliharaan dan Ternak: Jangan lupakan hewan peliharaan Anda. Mereka juga memerlukan air, jadi rencanakan dengan baik.

Persediaan yang Diperlukan Sebelum Darurat

Sebelum Anda mulai menyimpan air, kumpulkan persediaan yang diperlukan. Berikut yang Anda butuhkan:

  • Wadah Penyimpanan Air yang Aman untuk Makanan: Hanya gunakan wadah yang dirancang khusus untuk penyimpanan air jangka panjang. Cari plastik bebas BPA dan hindari wadah yang sebelumnya menampung bahan kimia.

  • Pemutih Klorin Cair yang Tidak Beraroma: Ini dapat digunakan untuk mendisinfeksi air jika diperlukan.

  • Label: Untuk menandai isi dan tanggal penyimpanan pada wadah Anda.

  • Corong: Untuk memudahkan pengisian wadah.

  • Perlengkapan Kebersihan: Sabun dan air untuk sanitasi wadah Anda.

Memilih Wadah yang Tepat

Pemilihan wadah yang sesuai sangat penting untuk penyimpanan air yang efektif. Berikut beberapa opsi:

1. Air Dalam Botol

Air dalam botol komersial aman dan praktis untuk penyimpanan darurat. Ini dapat bertahan selamanya jika tetap tertutup.

2. Ember 5-Galon

Ember plastik yang aman untuk makanan sangat baik untuk penyimpanan jangka pendek dan panjang. Mereka dapat dengan mudah ditumpuk untuk efisiensi.

3. Drum 55-Galon

Untuk keluarga yang lebih besar atau mereka yang ingin menyimpan jumlah air yang signifikan, drum 55-galon dapat menjadi solusi praktis. Pastikan mereka aman untuk makanan dan tidak mengandung bahan beracun.

4. Kantong Mylar

Kantong ini ringan dan tidak tembus gas, sehingga cocok untuk penyimpanan air. Mereka dapat dengan mudah ditumpuk dan tahan lama.

Hindari:

  • Wadah yang sebelumnya menampung bahan beracun (seperti pemutih atau pestisida).
  • Wadah kaca (berat dan mudah pecah).
  • Botol susu dan botol soda (mereka dapat menyerap bahan kimia berbahaya).

Menyiapkan Air untuk Penyimpanan

Setelah Anda memiliki wadah, Anda perlu memastikan air aman untuk dikonsumsi:

1. Sanitasi Wadah

Membersihkan dan mensanitasi wadah penyimpanan Anda sangat penting. Berikut caranya:

  • Basuh dengan sabun dan air panas.
  • Bilas hingga bersih.
  • Sanitasi menggunakan campuran 1 sendok teh pemutih cair yang tidak beraroma dan 1 quart air. Tuangkan larutan ini ke dalam wadah, putar-putar, dan biarkan selama 30 detik. Bilas lagi dengan air bersih.

2. Isi dengan Air

Isi wadah yang sudah disanitasi dengan air bersih. Jika menggunakan air keran, tidak ada perlakuan tambahan yang diperlukan kecuali sumbernya diragukan.

3. Disinfeksi (jika diperlukan)

Jika Anda ragu tentang kualitas air, tambahkan 4-5 tetes pemutih yang tidak beraroma per galon air. Campurkan dengan baik dan biarkan selama setidaknya 30 menit sebelum digunakan.

Kondisi Penyimpanan

Kondisi penyimpanan yang tepat dapat memperpanjang umur simpan pasokan air Anda. Berikut beberapa tips:

  • Tempat Sejuk dan Gelap: Simpan air dalam lingkungan yang sejuk secara konsisten (idealnya antara 50°F dan 70°F) dan jauh dari sinar matahari langsung.
  • Hindari Kontaminan: Jauhkan pasokan air Anda dari bahan kimia, perlengkapan kebersihan, dan sumber bau yang kuat, karena ini dapat meresap ke dalam air Anda.
  • Segel Rapat: Pastikan semua wadah tersegel rapat untuk mencegah kontaminasi.

Menggunakan Air yang Disimpan

Setelah Anda menyimpan air, penting untuk mengetahui cara mengakses dan menggunakannya:

  • Label: Jelas labeli setiap wadah dengan tanggal pengisian dan metode disinfeksi yang digunakan.
  • Rotasi: Ganti air yang disimpan setiap 6 bulan hingga 1 tahun untuk memastikan kesegaran. Jika menggunakan air kemasan, Anda dapat memeriksa tanggal kedaluwarsa dari pabrik.
  • Periksa: Sebelum menggunakan air yang disimpan, periksa tanda-tanda kontaminasi, seperti warna atau bau yang tidak biasa.

Setelah Darurat: Mengakses Sumber Air

Jika pasokan darurat Anda habis, atau jika Anda terjebak tanpa pasokan yang disimpan, pertimbangkan sumber air berikut:

Sumber Dalam Ruangan

  • Pemanas Air: Pemanas air Anda dapat memberikan jumlah air yang signifikan (biasanya 30-80 galon). Matikan pasokan listrik atau gas sebelum menguras.
  • Bak Toilet: Bak (bukan mangkuk) dapat menyediakan air untuk keperluan kebersihan.
  • Es Kristal: Jika Anda memiliki es di dalam freezer, itu bisa dicairkan untuk menjadi air minum.

Sumber Luar Ruangan

  • Air Hujan: Mengumpulkan air hujan bisa menjadi cara yang efektif untuk melengkapi pasokan air Anda.
  • Aliran dan Kolam: Jika perlu, Anda bisa menggunakan air dari sumber alam, tetapi harus diolah sebelum dikonsumsi.

Metode Disinfeksi

Jika Anda harus menggunakan air dari sumber yang diragukan, berikut beberapa metode untuk membuatnya aman:

Rebus

Rebus adalah metode disinfeksi yang paling aman. Panaskan air hingga mendidih deras selama setidaknya 5 menit. Ini membunuh sebagian besar patogen.

Disinfeksi Kimia

  • Pemutih: Gunakan pemutih cair yang tidak beraroma untuk mendisinfeksi. Untuk air jernih, tambahkan 4-5 tetes per galon. Untuk air keruh, gunakan 16 tetes per galon. Campur dan biarkan selama setidaknya 30 menit.
  • Tablet Iodin: Ini juga dapat digunakan untuk disinfeksi tetapi mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama wanita hamil.

Filtrasi

Jika Anda memiliki filter air, gunakan untuk menghilangkan partikel sebelum mengolah air secara kimia atau merebusnya.

Kesimpulan

Dalam keadaan darurat, memiliki pasokan air yang dapat diandalkan dapat menjadi pembeda antara hidup dan mati. Dengan memahami cara menyimpan air dengan efektif, Anda dapat siap untuk setiap situasi yang muncul. Ingat untuk menilai kebutuhan rumah tangga Anda, memilih wadah yang sesuai, mensanitasi dan mengolah air Anda, dan memelihara pasokan Anda seiring waktu.

Sebagai bagian dari rencana kesiapan Anda, pertimbangkan untuk berlangganan Crate Club untuk perlengkapan taktis dan alat bertahan hidup yang dapat mendukung kesiapan darurat Anda. Dengan tingkat langganan yang disesuaikan untuk berbagai tingkatan kesiapan, Crate Club menyediakan alat yang Anda butuhkan untuk tetap siap dan terawat untuk setiap skenario.

Jelajahi penawaran kami dan berlangganan hari ini di Layanan Langganan Crate Club. Selain itu, lihat Toko Crate Club untuk berbagai perlengkapan bertahan hidup yang dapat melengkapi persiapan penyimpanan air darurat Anda.

FAQ

Berapa lama air dapat disimpan dengan aman?

Air yang disimpan dalam wadah yang aman untuk makanan dapat bertahan selamanya selama tetap tertutup dan disimpan dengan benar. Namun, disarankan untuk menggantinya setiap 6 hingga 12 bulan untuk memastikan kesegarannya.

Apa cara terbaik untuk menyimpan air untuk keadaan darurat?

Cara terbaik untuk menyimpan air adalah dengan menggunakan wadah yang aman untuk makanan, menyimpannya di tempat yang sejuk dan gelap, dan memastikan wadah tersebut tertutup rapat. Periksa dan rotasi pasokan Anda secara berkala.

Berapa banyak air yang harus saya simpan per orang?

Usahakan untuk menyimpan setidaknya 1 galon air per orang per hari untuk minimal 3 hari, tetapi sebaiknya siapkan untuk pasokan 2 minggu.

Bisakah saya menggunakan air keran untuk penyimpanan?

Ya, air keran aman untuk penyimpanan jika diperlakukan dan disimpan dengan benar. Jika Anda ragu akan kualitasnya, pertimbangkan untuk mendisinfeksi dengan pemutih sebelum penyimpanan.

Bagaimana saya mendisinfeksi air sebelum menggunakannya?

Anda dapat mendisinfeksi air dengan merebusnya selama setidaknya 5 menit atau menambahkan pemutih cair (4-5 tetes per galon untuk air bersih, 16 tetes untuk air keruh) dan membiarkannya selama 30 menit.

Dengan mengikuti pedoman ini, Anda dapat memastikan bahwa pasokan air darurat Anda tetap aman dan dapat diakses, memberi Anda ketenangan pikiran dalam situasi apa pun.

Bagikan artikel ini